Jumat, 03 Juni 2016

Review Samsung Galaxy J3: Desain Tipis Dengan Spesifikasi Mediocre



Samsung Galaxy J3, entry-level smartphone

Review Samsung Galaxy J3 kali ini akan menyajikan sebuah ulasan untuk perangkat smartphone yang oleh Samsung diposisikan ke dalam perangkat kelas entry-level. Ya, J3 merupakan varian lain dari keluarga seri Galaxy J.


Keluarga Galaxy J memang diposisikan pada kelas entry-level, yang mencakup serangkaian perangkat ponsel pintar yang dirilis guna memenuhi ceruk pasar untuk orang-orang yang mencari alternatif lain ketika seri A (yang terdiri dari Galaxy A3, A5, A7, A8, dan A9) kurang terjangkau dari segi budget. Jadilah Samsung seri J, dan kini kita akan berhadapan dengan Galaxy J3.


Samsung Galaxy J3 disebut-sebut sebagai anak baru di kelas entry-level. Amerika Serikat menjadi pasar pertama yang disasar oleh Samsung guna memasarkan anak barunya itu. Sebelum beranjak lebih lanjut ke kesimpulan, mari kita lihat spesifikasi teknisnya.



Spesifikasi Samsung Galaxy J3


penampakan Galaxy J3




  • Bentang layar 5-inch, teknologi Super AMOLED, resolusi HD 720×1280 piksel, kerapatan 294 ppi

  • Dimensi keseluruhan 142.3 x 71 x 7.9 mm (138 gram atau 4.8 ons)

  • Penyimpanan internal 8/16 GB

  • RAM 1,5 GB

  • Sistem operasi Android 5.1.1 Lollipop

  • Chipset Spreadtrum SC8830

  • Prosessor quad-core 1.2 GHz

  • Pengolah grafis Mali-400

  • Kamera utama 8MP/5MP (tergantung model)

  • Kamera sekunder 5MP/2MP (tergantung model)

  • Slot microSD tambahan (sanggup menampung MicroSD sampai 128GB)

  • Baterai kapasitas 2,600 mAh

  • Konektivitas: GSM/LTE/HSDPA/Bluetooth/Wi-Fi


Kemungkinan besar orang bakal mengernyitkan dahi ketika menengok spesifikasi yang disodorkan oleh Samsung Galaxy J3. Chipset kelas entry-level, kapasitas RAM yang nanggung, serta pengolah grafis yang tua, menjadikan hape tersebut berada di kelas bawah, alias ditujukan untuk orang yang berpikir ketat soal budget.



Tawaran Utama


Galaxy J3 dari bagian depan


Beberapa tahun belakangan Samsung tampak memforsir energi mereka untuk mengembangkan handphone kelas flagship, dan sepertinya mereka lupa memikirkan orang-orang yang keberatan mengeluarkan budget besar untuk sebuah perangkat hp. Galaxy J3 merupakan jawaban Samsung untuk orang-orang seperti itu. Dengan kata lain, keluarga seri J adalah pengingat untuk Samsung, bahwa mereka juga harus menarik perhatian dari konsumen yang mencari perangkat sederhana dengan harga terjangkau. Ini bila mereka ingin tetap berkompetisi dengan merk lain – terutama dari China – yang getol merilis hape entry-level dengan harga terjangkau.


Keunggulan Samsung Galaxy J3 bisa dilihat dari segi desain, yang tampak tipis dengan ketebalan hanya 7.9 mm. Ketebalan sebesar itu sudah cukup baik untuk sebuah perangkat entry-level, alias bakal terlihat tipis ketika berada di atas telapak tangan pengguna. Beratnya yang hanya 138 gram cukup rasional untuk kelasnya. Secara keseluruhan, terutama bila kita melihatnya dari segi desain, Galaxy J3 menawarkan sebuah perangkat dengan desain atraktif. Ini menjadi sebuah tawaran bagus untuk sebuah ponsel yang mengedepankan sisi budget.


Perangkat smartphone seperti Galaxy J3 menawarkan formula yang sesuai untuk para pemburu perangkat komunikasi terjangkau. Apa yang mau dikatakan di sini adalah keputusan Samsung untuk mengorbankan jeroan Galaxy J3 demi menekan harga jual. (Di Amerika, perangkat tersebut bisa diperoleh dengan menebus $180 – $200). Desainnya mungkin menarik untuk sebuah ponsel kelas entry-level, namun jelas bukan sebuah perangkat komunikasi dengan performa bagus. Galaxy J3 mereduksi banyak hal dari sisi hardware, termasuk kamera yang hanya sanggup memproduksi gambar berkualitas rendah.



Desain


desain ponsel Galaxy J3


Dari segi tampilan, Galaxy J3 membawa formula serupa seperti perangkat lainnya yang hadir dengan harga terjangkau. Artinya pengguna akan lebih sering bertemu dengan hape murah berbalut material plastik. Namun jangan salah, Samsung tampak menerapkan jurus jitu untuk mengubah produknya itu menjadi tampak lebih berkelas dibandingkan sekedar mainan plastik yang menyaru bentuk perangkat seluler. Kendati bukan tipe perangkat premium, namun Samsung menambahkan metallic finish dan taburan emas (bukan emas asli tentunya) di bagian belakang ponsel. Sentuhan ini menjadikannya sebagai perangkat yang sedikit berkelas.


Dengan berat yang hanya 138 gram, Galaxy J3 terbilang lebih ringan dibandingkan merk smartphone lainnya. Meski begitu, 138 gram menjadi angka yang membuat Samsung memiliki berat yang hampir sama dengan Huawei Honor 5X, OnePlus X, serta Alcatel Onetouch Idol 3 – ketiganya memiliki berat sebesar 5.57 ons.


Kesimpulannya, Galaxy J3 hadir dengan paket solid, yang karena dimensi kecilnya akan dengan mudah masuk ke dalam saku celana. Memang kapasitas penyimpanannya terbilang kecil, hanya 16GB, dan akan cepat habis terutama bila Anda senang menyimpan banyak hal di dalam perangkat. Namun kapasitas penyimpanan sebesar itu bisa ditambahkan dengan kartu microSD, sampai kapasitas maksimum sebesar 128GB.



Baterai dan Layar


ponsel budget Galaxy J3


Dari segi baterai, pengguna tidak akan kesulitan menggunakan Galaxy J3 dalam waktu sehari penuh sebelum mulai mengisi dayanya lagi. Serangkaian tes menunjukkan bahwa perangkat ponsel tersebut bisa bertahan selama 8 jam 36 menit. Artinya, pengguna tidak akan kesulitan untuk menggunakannya selama sehari penuh sebelum akhirnya perlu mencari colokan pengisi daya. Baterai Galaxy J3 akan menyusut sebanyak sepertiga bila digunakan untuk streaming sembari bermain game dan mengunduh sesuatu secara intensif. Cukup impresif mengingat tipe perangkatnya yang berada di kelas entry-level.


Beralih ke segi kualitas layar, Galaxy J3 termasuk perangkat dengan resolusi layar yang masuk dalam kategori “OK”. Maksudnya, resolusi HD ditambah dengan teknologi Super AMOLED cukup untuk menunjukkan posisi Galaxy J3. Artinya, segala macam konten di atas layar akan tersaji dengan baik dan renyah terlihat meski bukan termasuk kategori high definition yang mungkin Anda harapkan. Warna terlihat akurat meski hasilnya hanya tergolong rata-rata.



User Interface


User Interface Galaxy J3


Pengguna tidak perlu meletakkan ekspektasi yang begitu besar di atas J3, sebab perangkat ini adalah sebuah ponsel dengan harga terjangkau. Android Lollipop 5.1.1 dibenamkan ke dalam perangkat. Cukup lumayan untuk sebuah smartphone budget. Beberapa aplikasi dari Google, Samsung, dan Microsoft tertanam di dalamnya, dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada yang istimewa bila kita melihatnya dari segi software yang dipasang di dalam tubuh Galaxy J3.



Kamera


kamera belakang Galaxy J3


Sangat sulit untuk menilai performa kamera pada J3, sebab ia memiliki kekurangan besar terutama dalam hal kemampuan untuk mereproduksi gambar. Samsung memilih untuk sensor lemah untuk kedua kamera yang dipasang di dalam J3. Bagusnya, Samsung menyediakan opsi dimana pengguna bisa memilih kamera belakang dengan sensor sebesar 8MP. Di dalam paket penjualan, Samsung menyediakan dua pilihan sensor kamera belakang, antara 5MP dan 8MP; dan dua pilihan sensor kamera depan, antara 5MP dan 2MP.


Seringkali gambar menjadi blur ketika sebuah objek diambil menggunakan kamera J3. Fokus kamera tidak tajam, begitu pula dengan reproduksi warna yang terbilang medioker. Pendek kata, kamera pada J3 bukanlah untuk penggemar fotografi mobile.



Kesimpulan


debut manis Samsung Galaxy J3


Desain yang atraktif, tipis, serta layar yang lumayan cerah, merupakan sejumlah kekuatan yang imanen di dalam Galaxy J3. Sayangnya semua itu tidak dibarengi performa serta hardware yang berkualitas. Meski demikian, dengan rentang harga tidak lebih dari $200, apa yang bisa diharapkan dari ponsel tersebut? Barangkali memang hanya sampai segitu kemampuannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar