Anggaran (budget) adalah perencanaan keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang. Anggaran memuat tujuan, tindakan untuk mencapai tujuan tersebut, jumlah penerimaan dan pengeluaran yang direncanakan terkait dengan tindakan-tindakan yang direncanakan. Sebelum menyusun anggaran, maka perusahaan sudah memiliki tujuan dan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan memiliki anggaran secara menyeluruh yang disebut master budget (anggaran induk). Anggaran induk dibagi menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan.
Anggaran operasi meliputi:
- Anggaran penjualan
- Anggaran produksi
- Anggaran pembelian bahan langsung
- Anggaran tenaga kerja langsung
- Anggaran overhead
- Anggaran beban penjualan dan administrasi
- Anggaran persediaan akhir barang jadi.
- Anggaran harga pokok penjualan.
Anggaran keuangan meliputi:
- Anggaran kas
- Anggaran neraca
- Anggaran pengeluaran modal.
ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN & EVALUASI KINERJA
Manajemen memanfaatkan anggaran sebagai alat pengendalian, yaitu dengan menganlisa perbandingan antara hasil aktual dengan yang direncanakan. Perbandingan antara hasil aktual dengan tujuan yang direncanakan disajikan dalam bentuk budget report. Budget report membantu manajer untuk melakukan feedback terhadap operasi perusahaan. Dengan menganalisis budget report, manajer akan memahami penyebabnya dan selanjutnya akan melakukan tindakan koreksi atau memodifikasi rencana-rencana selanjutnya.
Top manajemen juga membutuhkan budget report dari setiap departemen di bawahnya secara periodik untuk digunakan sebagai laporan mengenai progres pencapaian tujuan setiap departemen. Beberapa jenis budget report dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 7.1. Beberapa jenis budget report
Name of report | Frequency | Purpose | Primary Recipient(s) |
1. Penjualan 2. Tenaga kerja 3. Scrap 4. Biaya overhead departemen 5. Beban Penjualan 6. Laporan laba rugi. | mingguan mingguan harian bulanan bulanan bulanan dan empat bulanan | Menetapkan apakah sasaran penjualan tercapai. Mengontrol biaya tenaga kerja langsung (TKL)dan tenaga kerja tidak langsung (TKTL) Menetapkan penggunaan material yang efisien. Mengontrol biaya overhead Mengontrol beban penjualan Menetapkan apakah pendapatan yang direncanakan dapat tercapai. | Top manajement dan manajer penjualan Vice president produksi dan manajer produksi Manager produksi Manager departemen Manajer Penjualan Top management. |
STATIC BUDGET VS FLEXIBLE BUDGET
Static Budget (anggaran statis) yaitu anggaran yang dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yang sudah ditentukan. Sebagai contoh:
Tabel 7.2. Anggaran Biaya Produksi
Unit produksi | 5.000 |
Biaya bahan langsung | 1.400.000 |
Biaya TKL | 1.250.000 |
Overhead: | |
Variabel : Perlengkapan TKTL Listrik dan air Tetap: Penyusutan Asuransi Sewa | 400.000 500.000 250.000 160.000 30.000 100.000 |
Tingkat aktivitas yang direncanakan di atas adalah 5.000 unit. Jika unit produksi yang aktual adalah 5.000 unit, maka anggaran di atas layak digunakan untuk mengukut kinerja bagian produksi. Sebaliknya, jika unit yang terealisasi adalah kurang atau melebihi 5.000 unit maka perbedaan antara biaya aktual dengan aktual biaya tidak layak dipakai untuk mengukur keberhasilan kegiatan produksi. Untuk lebih jelas Budget report produksi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 7.3 Laporan Kinerja (Budget Report) Biaya Produksi
Aktual | Anggaran | Varian | |
Unit Produksi | 5.000 | 4.800 | 200 F |
Biaya bahan langsung | Rp. 1.400.000 | Rp. 1.340.000 | 60.000 U |
Biaya TKL | 1.250.000 | 1.200.000 | 50.000 U |
Overhead: | |||
Variabel : Perlengkapan TKTL Listrik dan air Tetap: Penyusutan Asuransi Sewa | 400.000 490.000 250.000 160.000 30.000 100.000 | 384.000 480.000 240.000 160.000 30.000 100.000 | 16.000 U 10.000 U 10.000 U 0 0 0 |
Mengamati data biaya diatas, kinerja departemen produksi dinilai kurang karena menghasilkan U (unfavorable) sebesar Rp 146.000 (60.000 + 50.000 + 16.000 + 10.000 + 10.000). Tetapi penilaian ini kurang akurat karena dasar yang digunakan untuk mengevaluasi biaya-biaya tersebut adalah untuk tingkat kegiatan 4.800 unit produksi, sedangkan aktual produksi adalah 5.000 unit.
Flexible budget (anggaran fleksibel) adalah anggaran yang disusun berdasarkan rentang aktivitas. Ini didasari oleh kenyataan bahwa pada tingkat aktivitas yang berbeda akan menimbulkan biaya yang berbeda pula, khususnya pada biaya variabel. Adapun biaya tetap tidak akan berubah selama aktivitas berada pada rentang aktivitas yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh dapat disajikan pada tabel 7.4.
Tabel. 7.4 Anggaran Biaya Produksi
Biaya Produksi | Biaya variabel per unit | Rentang aktivitas (unit) | ||
4.800 | 5.000 | 5.200 | ||
Variabel : Biaya bahan langsung | 280 | 1.344.000 | 1.400.000 | 1.456.000 |
Biaya TKL | 250 | 1.200.000 | 1.250.000 | 1.300.000 |
Overhead variabel: | ||||
Perlengkapan TKTL Listrik dan air Overhead Tetap: Penyusutan Asuransi Sewa | 80 100 50 Rp.760 | 384.000 480.000 240.000 3.648.000 160.000 30.000 100.000 290.000 3.938.000 | 400.000 500.000 250.000 3.800.000 160.000 30.000 100.000 290.000 4.090.000 | 416.000 520.000 260.000 3.952.000 160.000 30.000 100.000 290.000 4.242.000 |
Sebagai alat pengendalian, anggaran fleksibel sangat berguna karena memungkinkan manajer untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan pada berbagai tingkat aktivitas. Anggaran fleksible dapat membantu pengguna untuk menilai tingkat efisiensi manajer karena biaya aktual dan biaya yang direncanakan dibandingkan pada tingkat aktivitas yang sama. Berikut ini dapat kita aplikasi anggaran fleksibel pada penyusunan laporan kinerja (budget report):
Tabel 7.5. Laporan Kinerja (budget report) Biaya Produksi
Aktual | Anggaran | Varian | |
Unit Produksi | 5.000 | 5.000 | |
Biaya bahan langsung | Rp. 1.400.000 | Rp. 1.400.000 | 0 |
Biaya TKL | 1.250.000 | 1.250.000 | 0 |
Overhead: | |||
Variabel : Perlengkapan TKTL Listrik dan air Tetap: Penyusutan Asuransi Sewa | 400.000 490.000 250.000 160.000 30.000 100.000 | 400.000 500.000 250.000 160.000 30.000 100.000 | 0 10.000 F 0 0 0 0 |
Berbeda dengan hasil evaluasi pada anggaran statis, anggaran fleksibel menunjukkan bahwa manajer telah sukses mengendalikan biaya produksi. Pada tingkat aktivitas 5.000 unit, perusahaan dapat melakukan penghematan biaya TKTL sebesar Rp 10.000,-
The Measure of Activity
Dalam menyusun flexible budget, perlu ditetapkan activity base yang mempengaruhi overhead cost. Dalam lingkungan tradisional, perusahaan biasanya memilih unit produksi sebagai activity base dari overhead cost, tetapi beberapa perusahaan seringkali memilih selain dari unit produk (units of production) , seperti machine-hours (MH), atau direct labor-hours (DLH) untuk merencanakan dan mengendalikan overhead cost. Sedikitnya ada tiga faktor penting dipertimbangkan untuk memilih activity base untuk overhead cost, yaitu:
- Harus ada keterkaitan antara activity base dengan overhead cost.
- Activity base tidak boleh diekspresikan dalam mata uang.
- Activity base harus simple dan mudah dipahami.
Activity-Based Costing and Overhead Rates
Contoh penyusunan flexible budget berdasarkan ABC sebagai berikut:
Flexible budget
Activity Centre – Machine Setups
Cost Driver: Setups Completed
Overhead Costs | Cost formula (per setup) | Number of Setups | |||
1,500 | 2,000 | 2,500 | 3,000 | ||
Variable Costs: a). ........cost Fixed Costs: a). ........cost | $80 | $120,000 $70,000 | $160,000 $70,000 | $200,000 $70,000 | $240,000 $70,000 |
Total Overhead Costs | $190,000 | $230,000 | $270,000 | $310,000 |
Cost Driver: Deliveries Received
Overhead Costs | Cost formula (per setup) | Number of Deliveries | |||
2,000 | 3,000 | 4,000 | 5,000 | ||
Variable Costs: a). ........cost Fixed Costs: a). ........cost | $40 | $80,000 $30,000 | $120,000 $30,000 | $160,000 $30,000 | $200,000 $30,000 |
Total Overhead Costs | $110,000 | $150,000 | $190,000 | $230,000 |
Overhead Rates and Fixed Overhead Analysis
Analisis fixed overhead berbeda dari analisis variable overhead karena karakter keduanya berbeda. Analisis variable overhead cost sudah dibahas pada pokok bahasan sebelumnya. Pembahasan selanjutnya adalah analisis fixed overhead cost.
Contoh data fixed overhead cost adalah:
Month | Fixed Overhead Cost (1) | Number of Units Produced (2) | Unit Cost (1) : (2) |
January February March | $ 6,000 $ 6,000 $ 6,000 | 1,000 1,500 800 | $6.00 $4.00 $7.50 |
Predetermined Overhead Rate
Estimated total manufacturing overhead costs
----------------------------------------------------------------------------- = Predetermined
Estimated total units in the base (MH, DLH, dll) (denominator activity) rate
Misal, a). Budgeted fixed costs = $ 300,000
b). Budgeted activity level 50,000 machine-hours
maka, predetermined rate untuk fixed overhead cost (fixed cost per machine-hour) adalah = $ 300,000 / 50,000 MH = $ 6 per MH.
Fixed Overhead Cost Variances
Budget Variance
Budget Var. = Actual fixed overhead costs – flexible budget fixed overhead variance
Jika actual fixed overhead cost adalah:
Depreciation $ 100,000
Supervisory salaries 172,000
Insurance 36,000
Total fixed costs $ 308,000
Jadi budget variance = $ 308,000 - $ 300,000 = Rp. 8,000 U
Volume Variance
Volume variance adalah ukuran mengenai penggunaan fasilitas pabrik.
Fixed portion of
Volume var. = Predetermined x (Denominator hours – Standard hours allowed)
Overhead rate
Jika standar hours allowed adalah 40,000 MH, maka volume variance adalah:
$ 6 per MH ( 50,000 MH – 40,000 MH) = $ 60,000 U
Pertamax
BalasHapus